Nama : Mufit Agilman
Npm : A1D021025
Prodi : Pendidikan Biologi
Pengertian Manajemen Kurikulum
Manajemen adalah proses
bekerja sama antara individu dan kelompok serta sumber daya lainnya dalam
mencapai tujuan organisasi adalah sebagai aktivitas majerial. Kurikulum adalah
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,isi dan bahan pelajaran
serta bahan yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Manajemen kurikulum adalah
suatu sistem pengelolaan kurikulum yang kooperatif, komperhensif, sistemik dan
sistematik dalam rangka mewujudkan ketercapaian tujuan kurikulum. Dalam
pelaksanaannya, manajemen berbasis sekolah (MBS) dan kurikulum tingkat satuan
pendidikan (KTSP). Oleh karena itu, otonomi yang diberikan pada lembaga
pendidikan dalam mengelola kurikulum secara mandiri dengan memprioritaskan
kebutuhan dan ketercapaian sasaran dalam visi dan misi lembaga pendidikan tidak
mengabaikan kebijaksanaan nasional yang telah ditetapkan.
Ruang lingkup manajemen
kurikulum meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan evaluasi
kurikulum. Pada tingkat satuan pendidikan kegiatan kurikulum lebih mengutamakan
untuk merealisasikan dan merelevansikan
4 antara kurikulum nasional (standar kompetensi/ kompetensi dasar)
dengan kebutuhan daerah dan kondisi sekolah yang bersangkutan, sehingga
kurikulum tersebut merupakan kurikulum yang integritas dengan peserta didik
maupun dengan lingkungan sekolah. Terdapat 5 prinsip yang harus diperhatikan
dalam melaksanakan manajemen kurikulum, yaitu:
A.
Produktivitas,
hasil yang akan diperoleh dalam kegiatan kurikulum merupakan aspek yang harus
dipertimbangkan dalam manejemen kurikulum.
B.
Demokratisasi,
pelaksanaan manajemen kurikulum harus berdasarkan demokrasi yang menempatkan
pengelola, pelaksana dan subjek didik pada posisi yang seharusnya dalam
melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab untuk mencapai tujuan kurikulum.
C.
Kooperatif,
untuk memperoleh hasil yang diharapkan dalam kegiatan manajemen kurikulum perlu
adanya kerja sama yang positif dari berbagai pihak yang terlibat.
D.
Efektivitas dan
efisiensi, rangkaian kegiatan manajemen kurikulum harus mempertimbangkan
efektivitas dan efisiensi untuk mencapai tujuan kurikulum sehingga kegiatan
manajemen kurikulum tersebut memberikan hasil yang berguna dengan biaya,
tenaga, dan waktu yang relatif singkat.
E.
Mengarahkan
visi, misi dan tujuan yang ditetapkan dalam kurikulum, proses manajemen
kurikulum harus dapat memperkuat dan mengarahkan visi,misi dan tujuan
kurikulum.
Fungsi
Manajemen Kurikulum
1.
Meningkatkan
efisiensi pemanfaatan sumber daya kurikulum, pemberdayaan sumber maupun
komponen kurikulum dapat ditingkatkan melalui pengelolaan yang terencana dan efektif.
2.
Meningkatkan
keadilan (equity) dan kesempatan pada siswa untuk mencapai hasil yang maksimal,
kemampuan yang maksimal dapat dicapai peserta didik tidak hanya melalui
kegiatan intrakulikuler, tetapi juga perlu melalui kegiatan ekstra dan kokurikuler
yang dikelola secara integritas dalam mencapai tujuan kurikulum.
3.
Meningkatkan
relevansi dan efektivitas pembelajaran sesuai dengan kebutuhan peserta didik
maupun lingkungan sekitar peserta didik, kurikulum yang dikelola secara efektif
dapat memberikan kesempatan dan hasil yang relevan dengan kebutuhan peserta
didik maupun lingkungan sekitar.
4.
Meningkatkan
efektivitas kinerja guru maupun aktivitas siswa dalam mencapai tujuan
pembelajaran, pengelolaan kurikulum yang professional, efektif, dan terpadu
dapat memberikan motivasi pada kinerja guru maupun aktivitas siswa dalam
belajar.
5.
Meningkatkan
efisiensi dan efektivitas proses belajar mengajar, proses pembelajaran selalu
dipantau dalam rangka melihat konsistensi antara desain yang telah direncanakan
dengan pelaksanaan pembelajaran.
6. Meningkatkan partisipasi masyarakat
untuk membantu mengembangkan kurikulum, kurikulum yang dikelola secara
professional akan melibatkan masyarakat, khususnya dalam mengisi bahan ajar
atau sumber belajar perlu disesuaikan dengan ciri khas dan kebutuhan
pembangunan daerah setempat (Rusman, 2009: 5)
Bentuk-Bentuk
kurikulum:
Ø Subject matter/ subject
centered curriculum, yaitu kurikulum yang terdiri atas mata pelajaran yang
terpisah-pisah. Meteri yang dipelajari oleh siswa telah disusun secara logis
oleh para ahli bidang studi.
Ø Broad field/ fused/correlated
curriculum, yaitu kurikulum yang disusun dengan mengkorelasikan atau
menggabungkan sejumlah mata pelajaran dalam satu kesatuan dengan demikian
terjadi perkawinan antar mata pelajaran sejenis.
Ø Integrated Curriculum, yaitu
kurikulum yang diorganisasikan dalam bentuk unit-unit tanpa harus ada mata
pelajaran atau bidang studi.
Ø Core curriculum, yaitu
kurikulum inti yang diberikan kepada semua murid untuk mencapai keseluruhan
program kurikulum secara utuh.
Manajemen Kesiswaan
Manajemen kesiswaan adalah suatu penataan atau pengaturan
segala aspek aktivitas yang berkaitan dengan peserta didik, yaitu dari mulai masuknya peserta didik
(siswa) sampai keluarnya peserta didik (siswa) tersebut dari suatu sekolah atau suatu
lembaga pendidikan. Manajemen peserta didik (kesiswaan) keberadaanya sangat
dibutuhkan di lembaga pendidikan karena siswa merupakan subjek sekaligus objek dalam proses
transformasi ilmu dan keterampilan. Peserta didik (siswa) merupakan salah satu faktor penting
berlangsungnya siatu pendidikan disekolah. Tanpa faktor ini tidak mungkin diselenggarakan
sekolah sebagai lembaga pendidikan formal. Programsekolah yang diwujudkan dalam
berbagai bentuk situasi pendidikan,termasuk juga disebut proses belajar mengajar hanya akan
berlangsung secara berdaya dan berhasil guna bilamana dalam pengelolaan
faktor itu dilakukan secara baik. Dengan kata lain untuk menggerakkan sekolah
yang berdaya dan berhasil guna sebagai lembaga pendidikanformal, diperlukan
pengelolaan terhadap faktor siswa yang dalamuraian selanjutnya disebut
administrasi kesiswaan. Manajemen peserta didik bertujuan mengatur berbagai
kegiatan dalam bidang kesiswaan agar kegiatan pembelajaran di sekolah lancar,
tertib dan teratur. Beberapa ahli berpendapat bahwa tujuan manajemen peserta
didik adalah untuk menciptakan kondisi lingkungan sekolah yang baik serta agar
siswa dapat belajar dengan tertib sehingga tercapai tujuan pengajaran yang
efektif dan efisien. Ada tiga tugas utama dalam bidang manajemen peserta
didik untuk mencapai tujuan tersebut yaitu penerimaan peserta didik, kegiatan
kemajuan belajar serta bimbingan dan
pembinaan disiplin.
Manajemen kesiswaan bertujuan untuk
mengatur berbagai kegiatan dalam bidang kesiswaan agar kegiatan pembelajaran di
sekolah dapat berjalan lancar, tertib dan teratur, serta mencapai tujuan
pendidikan sekolah.
Adapun tujuan
mengenai manajemen kesiswaan dalam pendidikan sekolah adalah:
1.
Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan psikomotor siswa.
2.
Menyalurkan dan mengembangkan kemampuan umum (kecerdasan), bakat dan minat
siswa.
3.
Menyalurkan aspirasi, harapan dan memenuhi kebutuhan siswa.
4. Dengan
terpenuhinya 1, 2, dan 3 di atas diharapkan siswa dapat mencapai kebahagiaan,
kesejahteraan hidup; lebih lanjut dapat belajar dengan baik dan tercapai
cita-cita mereka.
Tujuan
pendidikan tidak hanya untuk mengembangkan pengetahuan anak, tetapi juga sikap
kepribadian, serta aspek sosial emosional, di samping ketrampilan-keterampilan
lain.
Adapun mengenai fungsi manajemen
kesiswaan adalah sebagai berikut:
1.Fungsi yang
berkenaan dengan pengembangan individualitas: kemampuan umum (kecerdasan),
kemampuan khusus (bakat), dan kemampuan lainnya.
2.Fungsi yang
berkenaan dengan pengembangan sosial: sosialisasi dengan sebaya, keluarga dan
lingkungan sosial (sekolah &l masyarakat).
3. Fungsi
yang berkenaan dengan penyaluran aspirasi dan harapan: tersalur hobi,
kesenangan dan minatnya.
4. Fungsi yang
berkenaan dengan pemenuhan kebutuhan dan kesejahteraan, agar siswa sejahtera
dalam hidupnya.
Komentar
Posting Komentar